Friday, February 22, 2013

Malaysia [Part 3]: Melacca “World Heritage City”

Catatan perjalanan Kuliah Kerja Lapangan III Prodi Pembangunan Wilayah UGM di Malaysia dengan tema "Urban Management Based on Community Development" Tahun 2011

“Sesungguhnya ilmu itu lebih baik daripada harta. 
Ilmu menjaga akan menjagamu, sedangkan akan kau jaga. 
Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. 
Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu itu bertambah nila dibelanjakan” 
– Ali Bin Abi Thalib
Melacca Dutch Square
Jika Anda suka wisata sejarah dan bangunan – bangunan bersejarah (heritage), maka Kota Melaka tidak boleh dilewatkan! Anda akan melihat bagaimana pemerintah Malaysia membuat seisi kota menjadi tujuan wisata yang cukup populer di dunia.

Sebenarnya bisa dibilang kami bisa berkunjung menikmati keindahan tempat ini karena beruntung memiliki salah satu alumni kampus yang bersedia memfasilitas bus kantor secara gratis mengingat harga bus pariwisata dari Kuala Lumpur menuju Melaka cukup mahal.. klo g salah sekitar RM 3000 (Rp 9.000.000,- dg kurs Rp 3000,- / RM). Klo pun ada yang mau studi pariwisata di sana, hanya tim KKL tema Pariwisata bimbingan Dr. Baiquni, MA. yang berangkat. Intinya jika ada niat pasti ada jalan! 
It’s real and we thankful to Allah...

Kota Melaka berada di 148 km sebelah selatan kota utama malaysia, Kuala Lumpur dan dekat dengan Kota yang banyak sekali dihuni oleh orang Indonesia di Malaysia, Kota Johor. Ya klo dari Indonesia bisa nyebrang dari Kota Pekanbaru. 

Sejarahnya nih... karena keberadaan kota ini yang cukup strategis yaitu berada di Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan lau dunia sebelum menuju Singapura, kota ini menjadi rebutan beberapa negara kolonial seperti Portugis, Belanda, Inggris hingga Jepang. Kota ini dulunya ditemukan karena adanya perluasan kekuasaan Kerajaan besar Indonesia silam, Kerajaan Majapahit sehingga Raja Singapura perlu membangun pelabuhan baru yang strategis. Tuh kan keren Indonesia... hehe...

Ciri khas kota ini adalah bangunan – bangunan bersejarah yang berwarna merah maroon (ga terlalu cerah and g terlalu gelap). Sejak tahun 2008 UNESCO menetapkan beberapa bangunan di Kota Melaka sebagai the world heritage sites seperti Borobudur di Indonesia dan keberadaan sungai membelah kota seperti sungai Venice di Italy.
Melacca river

Bangunan dan tempat yang populer untuk dikunjungi apa aja sih?

Chirst Cruch Melaka

Dibangun tahun 1753 dengan arsitektur gereja model Belanda.  Lokasinya tepat berada pusat area Belanda di Melaka (Melacca Dutch Square) ketika pertama kali pengunjung datang sehingga gereja ini biasanya menjadi bangunan bersejarah pertama yang dilihat.

Tan Beng Swee Clocktower


Jam Menara ini adalah pemberian Tan Jiak Kim sebagai permintaan ayahnya, Tan Beng Swee untuk rakyat Melaka pada tahun 1886 (Model jam asli diimpor dari Inggris). Namun pada tahun 1982 sempat ada sedikit ketegangan yang disebabkan oleh pemberian jam baru dari Seiko-K Hattori & Co. Ltd Japan untuk menggantikan jam yang asli. Penolakan dari penduduk Melaka menyebabkan keaslian jam menara masih terjaga dan jam pemberian dari Jepang disimpan di Museum Melaka.

Francis Xavier Chruch

Gereja ini dibangun oleh pendeta Perancis dengan model gereja Ghotic yang lazim ada di Eropa pada tahun 1849. Gereja ini didedikasikan untuk pendeta St. Francis Xavier yang telah menyebarkan Agama Katholik di negara – negara Asia Tenggara selama abad 16.

Fort A Famosa



Dibangun oleh Portugis pada tahun 1511 dan sempat mengalami kerusakan yang cukup parah saat Belanda menginvasi Kota Melaka. Pada tahun 1808, rencana pemerintah Inggris untuk menghancurkan benteng ini ditolak oleh Sir Stanford Raffles yang mempunyai pengaruh cukup besar di Asia Tenggara saat itu. So... kita bisa lihat hingga sekarang J

St. Jhon’s Fort


Dibangun oleh Belanda pada abad 18. Benteng ini berada di atas bukit sehingga senjata meriam Cannons dari benteng dapat melindungi Kota Melaka dari musuh yang menyerang pelabuhan.

Melacca Islamic Museum 



Bangunan ini dibangun pada tahun 1950 untuk mengenang perkembangan Islam di Semenanjung Malaka dan wilayah Asia Tenggara. Museum ini berada di dekat Melaka Dutch Square sebelah utara.

Tamil Methodist Church




Gereja ini dibangun pada tahun 1908 dengan nama asli Kabu Methodist Church karena berada di Jalan Kabu. Gereja ini juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai The World Heritage Site.

Portuguese Ship Museum


Jika kita berjalan dari Melaka Tourist Information Center sekitar 10 menit, maka kita akan sampai di Melacca Maritime Museum. Nah.. yang menarik perhatian adalah adanya kapal tua buatan Portugis yang berdiri megah disampingnya. Ya... kapal ini sebenarnya adalah replika kapal Portugis “For De La Mar”.

Sejarah dari kapal tua ini adalah akibat tenggelam di pantai Melaka ketika akan membawa terlalu banyak muatan dari Melaka menuju Portugis. Akhirnya pada tahun 1990, kapal Portugis ini direkontruksi kembali dan baru dibuka untuk publik pada tahun 1994 oleh Perdana Menteri Tun Mahathir.

Jonker Walk


Bagi anda yang suka shopping dan nongkrong, inilah kawasan yang menawarkan berbagai oleh – oleh khas Melaka mulai souvenir hingga baju – baju dengan harga yang variatif. Di malam hari, lokasi ini pun dipenuhi oleh para turis yang duduk – duduk santai di cafe yang tersebar di sepanjang Jonker Walk. Bisa jalan kaki bisa menggunakan becak yang sudah dihiasi penuh bunga. Klo saya sih mending jalan... sehat dan murah.. hehe...

Kesimpulan kami setelah berjalan – jalan di Kota Melaka adalah pemerintah Malaysia secara serius membenahi berbagai tempat wisata agar para turis berdatangan ke negaranya. Klo Malaysia bisa, tentunya Indonesia juga bukan? Ini menjadi tugas kita bersama J

Dari segi interaksi sosial, kota ini menarik dikaji karena ada permukiman Portugis, Belanda, Inggris, Mandarin hingga penduduk lokal atau Melayu dan pemerintah kota memfasilitasi bagaimana agar semua permukiman bisa menjadi lokasi wisata yang menarik baik peninggalan bersejarah yang sudah ditetapkan oleh UNESCO hingga merenovasi bangunan kebudayaan lainnya agar sinergis dan sama – sama mempunyai nilai jual pariwisata.


Terahir, pesan saya adalah “Belajar itu bisa dimana saja, kapan pun dan di saat apapun, termasuk saat bermain alias bermain sambil belajar”






Wednesday, February 20, 2013

Malaysia [Part 2]: Putrajaya, Cyberjaya dan Ampang jaya


Catatan perjalanan Kuliah Kerja Lapangan III Prodi Pembangunan Wilayah UGM di Malaysia dengan tema "Urban Management Based on Commmunity Development"  Tahun 2011. 
       “..............
Marilah kita pedulikan masa depan dan lingkungan kita  
Kawasan metropolitan tempat tinggal masa depan bersama. 
Anak – anak dapat bermain dan berenang di sungai – sungainya. 
Pulau bahang mestinya tidak akan menjadi sesuatu yang nyata. 
Kota yang lestari, nyaman dan sarat dengan nuansa estetika.” 
-  Prof. Hadi Sabari Yunus - 
Students with our lecturer
Pernahkah sebelumnya mendengar dua wilayah tersebut? Ya, Putrajaya dan Cyberjaya adalah salah satu district di sebelah selatan Kuala Lumpur yang berbasis Internet Communication Technology (ICT) namun dengan fokus tertentu.


Nah... mulai dari sini agak akademis dan serius  ..(^_^).. sambil minum kopi enak tuh... hehe

Putrajaya
Sejarahnya nih, sejak tahun 1980-an Malaysia mulai mencari tempat untuk pusat administrasi baru untuk menciptakan pembangunan yang seimbang pada daerah yang jauh dari Kuala Lumpur. So... berangkat dari situ Putrajaya bertindak sebagai pusat Pemerintah baru Federal administrasi Malaysia dan secara bertahap mulai tahun 2005 instansi – instansi pemerintahan setingkat kementerian dipindah ke sini. Lalu Kuala Lumpur dikemanain? Ternyata pemerintah menetapkan Kuala Lumpur akan tetap menjadi ibukota negara keuangan dan komersial dan Putrajaya khusus untuk pengurusan birokrasi.

Masjid Putrajaya
Nah... keberhasilan inilah yang membuat negara kita memunculkan diskusi – diskusi yang panjang untuk memindah pusat pemerintahan di Kalimantan. Sudah pernah dengar kan terkait isu ini? Jadi Jakarta ya dijadiin pusat komersil aja, tapi pusat pemerintahan dipindah semua ke Pulau Kalimantan. Resikonya adalah cost yang dikeluarkan cukup tinggi untuk pembukaan lahan dan pembangunan kantor baru, belum berbicara masalah mahalnya transportasi antar pulau sejak dahulu. (Ini analisisku loh... klo salah ya tolong dibenerin.. hehe)

Itu tadi bicara sejarah Putrajaya, klo Cyberjaya itu apa? Cyberjaya secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Keempat, Tun Dr Mahathir Mohamad pada 8 Juli 1999. Kota buatan ini terletak di jantung Malaysia Multimedia Super-Koridor (MSC). Cyberjaya adalah area bagi banyak perusahaan IT & teknologi khususnya, kebijakan dan praktek cyberlaws disesuaikan untuk memungkinkan warga di Cyberjaya untuk mencapai penuh multimedia. Saya baru liat secara langsung beberapa perusahaan internasional seperti DELL, Sony Ericsson, Nokia, Mercedez Bens dll semuanya kumpul jadi satu di sini (maklum... anak desa...)

Sirkuit Internasional Sepang
Sirkuit International Sepang yang sering digunakan untuk event motoGP atau pun F1 berada di distrik ini.. Di sirkuit ini pula lah salah satu pembalap motoGP meninggal pada Oktober 2011 (sekitar 1 bulan setelah kunjungan kami L ) yaitu raider asal Italia, Marco Simoncelli...

Klo kedua kota di atas adalah kota dengan basis ICT, Kota Ampangjaya adalah salah satu kota satelit Kuala Lumpur yang berada di Negara Sembilan (negara ini maksudnya klo di Indonesia seperti propinsi). Selain itu di Indonesia, Kota Bekasi adalah sister city nya Kota Ampang jaya (source: wikipedia).

Kota Ampang jaya menurut presentasi dari alumni Geografi yang bekerja di pemerintah kota, Drs. Sarodin Sahri, merupakan kota satelit yang lebih banyak dioptimalkan untuk permukiman, jadi orang akan melakukan migrasi temporal tiap hari. Kondisi inilah yang menuntut pemerintah secara konsisten mengelola sistem transportasi baik melalui MRT, LRT hingga bus kota secara baik untuk kelancaran para pekerja

Discussion in Ampang Jaya Municipal Council

Jangan salah dengan menyebutkan jalan Ampang loh ya... karena jalan Ampang itu ada di Kuala Lumpur, tempat para diplomat berada. Tapi klo di luar negeri nyasar itu lebih baik...hehe soalnya kita jadi tau lokasi yg g direncanain sebelumnya.. J




Malaysia [Part 1] : Goes to University Malaya


Catatan perjalanan Kuliah Kerja Lapangan III Prodi Pembangunan Wilayah UGM di Malaysia dengan tema "Urban Management Based on Community Development" Tahun 2011.

Semua manusia bermimpi... namun mimpi mereka tidak sama. Mereka bermimpi di malam hari dengan pikiran – pikiran kotornya kemudian mereka bangun pada siang hari dan menemukan bahwa mimpinya tidaklah nyata, namun pemimpi pada siang hari dapat menjadi orang yang berbahaya jika mereka melaksanakan mimpinya dengan mata terbuka dan dengan menjadikan mimpinya sebuah kenyataan” –T. E. Lawrence -
Twin Tower (by Rio Adi Pradana)

Malaysia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang menarik untuk dikunjungi, meskipun saya akui kita sering dibuat marah apabila ada pertandingan bola yang mempertemukan negara kita dengan Negeri Jiran, belum lagi masalah budaya asli Indonesia yang sering di “caplok” dan ngebuat heboh media massa (trust me! Tak semua orang Malaysia paham masalah yg sedang heboh di Indonesia karena pemerintah membatasi kebebasan press disana. I’ll tell u later J ).

Diakui atau tidak, Malaysia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang menarik bagi perencana wilayah (kota maupun desa) untuk belajar menejemen yang telah mereka terapkan bertahun – tahun setelah kemerdekaan tahun 1957, termasuk saya dan temen2 seprodi Pembangunan Wilayah UGM. Nah untuk itulah, saya bersama temen2 mulai berinisiasi untuk pertama kali dalam sejarah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Fakultas Geografi UGM memberangkatkan 33 rombongan mahasiswa  ke Malaysia. 

Bayangin hampir setengah kursi pesawat ditempati oleh mahasiswa yg mungkin baru pertama ke luar negeri... (Maklum... kita orang desa... hehe). Maklum jg, harga tiket pesawat yg kami dapatkan cukup murah yaitu PP Jakarta-Kuala Lumpur Rp 1.000.000,- @ mahasiswa jd bisa banyak anak ikutan. Yang lucu karena kita kya gerombolan ‘anak desa’, di Bandara Soekarno-Hatta kita ditanya orang, “mau ke mana mas koq rombongan gini?” lalu ku jawab dg bangga “Malaysia pak!” tanpa diduga bapak itu spontan balas “oh.. mau jadi TKI ya?”... Wah edan... emang wajahku kya TKI yak?? Hehe...

Para TKI :)
Kita di Malaysia, tepatnya di Kuala Lumpur bulan September 2011 selama sekitar 10 hari. Ada macam – macam kegiatan mulai diskusi, public lecture, field study hingga yg paling di tunggu.... jalan – jalan (klo orang Malaysia bilang “pusing – pusing”) dan belanja (Nah.. ini ciri khas orang Indonesia... consumer, makanya produk apa aja ada di Indonesia dan pasti laku.. dijamin J ).

Di Malaysia, kami tinggal di Asrama mahasiswa antar bangsa (Collage 10) University Malaya. Sebenarnya ini kedua kalinya saya tinggal di asrama ini setelah taun 2010 saya juga ada tugas (ngeri banget tugas... bilang aja mau jalan – jalan hehe...) untuk menjalin kerjasama dengan mahasiswa seluruh Asean terutama Malaysia oleh BEM KM UGM bersama para aktivis lain. Collage 10 terdiri atas 4 bagunan utama berlantai 8 (2 bangunan untuk masing2 mahasiswa putra dan putri). Jika ditotal, keseluruhan Collage ada 13 dan tarif harga untuk masing2 collage berbeda – beda tergantung fasilitas yang diberikan. Dalam satu collage, sudah disediakan berbagai fasilitas seperti kantin, koperasi, tempat olahraga dan halte bus kampus sehingga mahasiswa tidak sering kelur dari asrama.

Hari pertama kegiatan KKL III Malaysia kami berkumpul di Departemen Geografi, Fakultas Sastra, University Malaya untuk pidato pembukaan antar universitas yang diwakili oleh dosen kami, Dr. Rini Rachmawati, M.T. dan Prof. Khairil Maini. Suasana saat itu formal banget... bisa dilihat tuh dalam foto klo jas almamater baru dipake 2 kali ini, pertama pas GEOSPACE (semacam Ospek Fakultas) dan kali ini tentunya... hehe

Opening ceremony
Intinya acara pembukaan berjalan sesuai rencana dan mulus kya jalan tol wes... J dan makan... hehe... menu yang disuguhkan adalah Nasi lemak, nasinya dibungkus kya klo di Jogja ya nasi kucing angringan gitu... (liat gambar tuh). Yummyy....

Nasil Lemak Malaysia
Selepas pembukaan, sore hari kami berangkat menuju Kedutaan Besar RI untuk Malaysia di Kuala Lumpur. Sarana transportasi dari Kampus University Malaya menuju ke kedutaan bisa dijangkau menggunakan Mass Rapid Transportation (MRT)  dengan one-way ticket seharga RM 10. Disana kami berdiskusi tentang masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masih banyak belum didata karena melalui agen – agen ilegal sehingga pemerintah Malaysia sering merazia keberadaan mereka untuk dideportasi. (difoto saya cuma moderator cuy... bukan speaker.. hehe)

Diskusi di Kedubes RI untuk Malaysia

#Next

Malaysia [Part 2]: Putrajaya dan Cyberjaya






Monday, February 18, 2013

DREaM UGM 2012


Pertama kali denger acara ini dari salah satu temanku  farmasi  taun 2011 klo Universitas Gadjah Mada mempunyai salah satu event yang cukup prestisius dan populer, so... karena aq suka banget student exchange sejak ada tugas dari BEM KM UGM dan Kuliah Kerja Lapangan taun 2010 & 2011 ke Malaysia untuk tukar budaya dan informasi. Namun taun 2011 karena masih menjadi ketua pelayan organisasi kampus, aq harus berpikir ulang. Ini kesuksesan yang ketunda :)

Nah taun 2012 ini kesempatanku untuk mencoba beasiswa yg ditawarkan oleh panitia agar bisa event bergengsi ini secara gratis.. hehe... tau sendiri mahasiswa sukanya yg gratis toh... :p
Singkat cerita setelah lolos seleksi administrasi dan wawancara, aq lolos mewakili UGM bersama dengan 2 duta lain yaitu  Dimitria Intan (Fakultas Teknik) dan Sita Magfira (Fakultas Filsafat). Kita merasa bangga bisa menjadi Duta DREaM UGM 2012 untuk temen2 Internasional.

Yuk ngintip apa yg panitia tawarkan untuk mahasiswa Internasional?

Let's begin!

Day 1: Opening Ceremony

Sebelum acara pembukaan dimulai malam hari, kami dikarantina di Hotel Edelweiss Yogyakarta (ini bukan karantina klo menurutku... tp dimanjakan.. hehe). 

Baru pas malamnya kami dibawa ke Gedung Rektorat UGM untuk pembukaan secara resmi dengan disuguhkan tarian seni dari mahasiswa UGM seperti Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali dan kolaborasi nyanyian asli daerah. Seluruh pertunjukan seni ini tentunya memukau para peserta dari luar negeri untuk berfoto ria, terutama para penari Bali yang malam itu tampil cukup cantik dan anggun. Kawai desu ne!

dinner


Day 2 - 3: Public Lecture and Excursion

Kuliah hari pertama menghadirkan salah seorang presenter terkemuka di Indonesia yang juga menjadi aktivis Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Muhammad Farhan. Dalam presentasinya, ia mengemukakan bagaimana pendidikan di Indonesia masih tidak merata sehingga ia bersama dengan teman - temannya berusaha mengurangi angka anak yang tidak sekolah melalui yayasan tersebut. Pembicara kedua adalah Angela Kearney, representasi UNICEF di Indonesia yang telah mendedikasikan hidupnya selama 15 tahun untuk isu kemanusiaan terutama wanita dan anak - anak di seluruh dunia. 

Kuliah hari kedua diisi oleh para LSM yang bergerak dalam mengadvokasi anak - anak yang tidak mempu mengakses pendidikan formal di Indonesia. Mereka dari SD Sanggar Anak Alam dan Yayasan Kampung Halaman. SD Sanggar Anak Alam mengajarkan bagaimana alam bisa menjadi media belajar yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang semakin kritis dan Yayasan Kampung Halaman yang dikelola oleh Zamzam Fauzannafi mencoba memberdayakan anak - anak untuk kreatif membuat film dari fenomena sosial yang ada di lingkungan mereka.

Sedangkan study excursion dilaksanakan di desa pembuat topeng batik yakni di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. para peserta dari berbagai negara ini antusias karena merupakan pengalaman pertama mereka membatik, aq pun jg pengalaman pertama lho.. hehe

Muhammad Farhan

Asia DREaM boys

Day 4 - 5: Internship Program

Program magang ini merupakan program nyata dari public lecture yang sudah kami dapatkan sebelumnya. Aq dapat tempat magang di Anak Wayang Indonesia bersama Anas (Belanda), Kyah (Australia), Shima Tarek (Mesir), Kana Mitsuno dan Yuki Masuda (Jepang) dan Mia Zhang (China). kami didampingi oleh 2 mahasiswa UGM yaitu Ponco dan satunya lupa hehe...

Program ini berlangsung selama 2 hari dan kami bisa merasakan bagaimana kondisi anak - anak kampung kota yang belum semua bisa mengakses pendidikan formal dan yayasan ini memberikan solusi bagaimana anak - anak tetap dapat mendapatkan pendidikan untuk kehidupannya ke depan.

bersama pengelola AWI
Day 6 - 8: Discussion and Excursion

Dua hari ini kegiatan agak santai setelah hari - hari sebelumnya agenda kami cukup padat dari pagi hingga sore, bahkan malam untuk shopping (klo aq sih nemenin mereka aja jd guide hehe..). Diskusi hari ke enam saya mengambil tema  politik yang ada di dunia sekarang ini, lumayan... saya bisa tukar informasi secara langsung dari negara masing - masing peserta. 
Membuat poster diskusi
Karena hari ini tidak terlalu padat, sore hari saya ajak teman2 DREaM futsal untuk rileks sebentar dan yg ngebuat aq kaget yg cewek jg mau ikut.. hadeh... *tepuk jidad

futsal gila
Malam harinya kita langsung menuju Candi Prambanan untuk melihat pertunjukan tarian kolosal Sendratari Ramayana. dan untuk ketiga kalinya melihat acara ini g ngebuat saya bosen cuy... hehe

Day 9 - 12: Excursion and Community Service in The Wukirsari Village

Desa yang menjadi tempat tinggal kami merupakan salah satu desa di Kecamatan Imogiri, Bantul. Di desa ini, kami melakukan beberapa program yang menyertakan masyarakat desa yang meliputi belajar membatik, sosialisasi program edukatif, outbond hingga pementasan seni masing masing negara.

games
senam pagi
Selama community servise ini, saya merasa DREaM hampir berakhir padahal baru saja dimulai. :(
banyak cerita senang hingga sedih kami lakukan bersama - sama dengan keaneragaman budaya, agama, karakter dsb. dan harus bisa beradaptasi dengan kondisi masyarakat lokal yang sangat jauh dari teknologi negara - negara peserta, apalagi yang berasal dari Eropa dan Amerika Latin.

Ada banyak cerita lucu tersaji ketika pelaksanaan CS ini yakni keberadaan mayoritas penduduknya yang beragama Islam seringkali membuat shock culture peserta yg dinegaranya sedikit muslimnya. Seperti kumandang azan subuh di loud speaker masjid desa yang membuat kaget dan bangun disaat mentari masih tertidur. ini pengalaman baru bagi mereka dan saya pun hanya tersenyum.... :)

Belum lagi masalah kamar mandi sebagian besar perdesaan di Indonesia yang tidak menggunakan tissue sehingga menyulitkan para peserta DREaM dan dengan konyolnya bertanya "kenapa tak ada tisu di toilet?" kujawab sekenanya aja... "karena kami suka menyiram langsung dengan air bung" :)

Acara yang dinantikan oleh peserta dan warga adalah pertunjukan seni atau Global Village. Di acara ini, para peserta dari berbagai negara wajib memberikan transfer budaya seperti tari, lagu atau makanan negara asal. Para peserta dari Indonesia menampilkan Voice of Indonesia (kompilasi lagu2 daerah) lalu Tari Bali, Tari Piring dan diakhiri oleh Tari Saman. Suer.. ini untuk pertama kalinya aku ketagihan belajar tarian ini... sangat menyenangkan kawan!

Namun penampilan yang mencuri perhatian adalah peserta dari Jepang yang menyanyikan lagu populer yaitu Heavy Rotation milik AKB48! I want you.... I need you...! Yokatta! Sugoi ne!


Traditional clothes

Pada akhir kegiatan community service ini, isak tangis antara para peserta DREaM dengan warga maupun dengan leisure officer (LO) yang telah menemani keseharian para peserta dalam melaksanakan kegiatan di desa Wukirsari. :(

Day 13: Excursion and free time

Klo di Amerika ada Patung Liberty, Paris ada Menara Eiffel, Italy dengan Menara Pisa, Malaysia dengan Menara Petronas, kita juga punya salah satu ikon tujuan wisata dunia bro... yak... Candi Borobudur. Candi yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia! kita patut berbangga dan bersyukur Tuhan menciptakan manusia yang kreatif dari dulu... jadi intinya kita lebih maju toh... hehe

Borobudur tample
Day 14: Closing Ceremony

Ini adalah kegiatan yang paling tidak kusuka dalam pertemanan, terkadang kita baru bisa merasakan arti sebuah sahabat ketika kita akan berpisah dengan mereka dan kita harus menerima kenyataan itu. Penutupan acara dilaksanakan pada malam hari bertempat di Restoran Candi Boko. Salah satu tempat makan malam yang paling indah untuk melihat Yogyakarta di malam hari coy.. keren abis deh! tp mahal untuk kantong mahasiswa.. hehe

Ada satu hal yang membuat saya kaget pada saat akan menutup acara, nama saya dipanggil oleh panitia sebagai peserta paling akrab (Mr&Mrs Congeniality) bersama dengan salah satu teman saya dari Australia, Amanda. Ini merupakan sebuah kehormatan secara pribadi kepada saya mengingat ketika mau mendaftar ke acara DREaM 2012 ini saya hanya ingin mencari teman baru, pengalaman baru dan suasana baru sepulang dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM. Alhamdulillah...

Mr&Mrs Congeniality

Pesan untuk teman - teman yang ingin menjadi peserta DREaM 2013 dst...

1# Menjalin tali silaturahim itu baik kepada siapa saja termasuk teman - teman asing karena merupakan sesuatu yang berguna untuk menambah wawasan
2# Mereka yang menjadi peserta adalah mahasiswa dengan segudang prestasi, kita akan banyak belajar dari mereka.
3# Kesempatan itu tidak datang dua kali, so... selama masih bisa ikut... ikut saja... :)
4# Percaya atau tidak percaya, ketika pada bulan November 2012 saya berkunjung ke Jepang untuk conference mereka mau meluang waktu mereka yang sibuk untuk mengadakan reunian! Awesome!


18/02/2013
#Kontrakan Jl. magelang, Sindoadi, Sleman